• 081336163361
  • admin@gurupedia.my.id.
  • Lumajang Jatim
BUKU LITERATUR
Buku Literatur Moderasi Beragama

Buku Literatur Moderasi Beragama

Kementerian Agama RI (Kemenag RI) mendefinisikan moderasi beragama sebagai suatu pilihan dalam memandang kehidupan, bersikap dan berperilaku di tengah masyarakat. Kemenag RI juga memberikan penjelasan bahwa moderasi beragama merupakan sikap seimbang dalam beragama dan bersedia memberikan rasa hormat kepada orang yang mempunyai keyakinan berbeda. Berdasarkan pengertian tersebut bisa diambil sebuah kesimpulan mengenai moderasi beragama yaitu sikap yang didasarkan pada wawasan dan pemahaman yang utuh tentang posisi tengah dalam bersosial dan beragama.


Moderasi beragama adalah cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mewujudkan substansi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan berlandaskan prinsip adil, berimbang, dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan bernegara. Moderasi beragama dalam konteks ini berbeda pengertiannya dengan moderasi agama. Agama tentu tidak dapat dimoderasikan karena sudah menjadi ketetapan dari Tuhan, tetapi kita memoderasikan cara pandang, sikap, dan praktik beragama yang kita peluk sesuai dengan kondisi dan situasi sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip ajaran agama.

Baca Juga

Download Tafsir Tematik : Al-Qur’an dan Kebinekaan

Islam moderat dalam istilah lain bisa disebut dengan Islam Wasathiyyah. Makna dari Islam Wasathiyyah adalah Islam yang penuh dengan keberkahan dan perdamaian, tidak menggunakan ayat atau dalil jihad untuk memerangi yang berbeda pendapat. Al-Asfahaniy memberikan penjelasan tentang wasathan yang dibandingkan dengan istilah sawa’un yaitu memiliki definisi tengah-tengah diantara dua batas. Selain itu kata tersebut juga memiliki makna adil dan berkeadilan serta dimaknai juga dengan posiisi tengah dan bersipak sewajarnya saja. Al-Asfahani juga memberikan penegasan bahwa sikap Wasathan adalah sikap lurus tanpa kompromi dalam menjunjung tinggi kebenaran agama.

Leave a Reply