• 081336163361
  • admin@gurupedia.my.id.
  • Lumajang Jatim
Artikel
Keterampilan Belajar Abad 21

Keterampilan Belajar Abad 21

Teknologi informasi dan komunikasi yang semakin berkembang pesat di abad 21 telah mengubah cara belajar dan pembelajaran. Pendidik dan peserta dihadapkan pada jenis-jenis pekerjaan, teknologi informasi, juga problematika hidupyang mungkin belum mampu untuk dibayangkan sekarang.

Tidak hanya itu, dunia pendidikan dihadapkan pada tuntutan akan pentingnya sumber daya manusia yang berkualitas serta mampu berkompetisi dan berdaya saing. Sumber daya manusia yang berkualitas, yang dihasilkan melalui proses pendidikan yang berkualitas dapat menjadi kekuatan utama untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi di abad 21. Salah satu cara yang ditempuh adalah melalui peningkatan mutu pendidikan.

Pendidikan Abad 21 merupakan pendidikan yang mintegrasikan antara kecakapan pengetahuan, keterampilan, dan sikap, serta penguasaan terhadap TIK. Kecakapan tersebut dapat dikembangkan melalui berbagai model pembelajaran berbasis aktivitas yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan materi pembelajaran. Kecakapan yang dibutuhkan di Abad 21 juga merupakan keterampilan berpikir lebih tinggi yang sangat diperlukan dalam mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi tantangan global.

Baca Juga

Oleh karena itu, pada abad 21 ini seseorang baik itu pendidik maupun peserta dididik harus memiliki keterampilan 4 C. Keterampilan 4 C, yang merupakan singkatan dari Critical Thinking (berpikir kritis), Collaboration (kemampuan bekerja sama dengan baik), Communication (kemampuan berkomunikasi), dan Creativity and Innovation (kreatifitas dan inovasi).

1.    Critical Thinking

Berpikir kritis (critical thinking) merupakan kemampuan untuk memahami dan mengidentifikasi sebuah problem yang sedang dihadapi, mengkoneksikan informasi satu dengan informasi lain yang saling berkaitan, sehingga akan muncul berbagai perspektif, dan mendapatkan sebah solusi dari suatu permasalahan.

Critical thinking dimaknai juga sebagai suatu proses intelektual dalam pembuatan konsep, mengaplikasikan, menganalisis, mensintesis, dan atau mengevaluasi berbagai informasi yang didapat dari hasil observasi, pengalaman, refleksi, di mana hasil proses ini diguanakan sebagai dasar saat mengambil tindakan.

Keterampilan berpikir kritis merupakan hal yang urgen dimiliki pendidik dan peserta didik di tengah berkembangnya teknologi serta derasnya arus informasi di era digital.

Kemampuan membedakan dan menyaring kebenaran dari kebohongan, berpikir kritis merupakan salah satu modal bagi peserta didik untuk mengambil keputusan yang lebih bijak dalam bertindak dan menyelesaikan persoalan kompleks dalam kehidupannya.

2.   Collaboration

Kolaborasi adalah kemampuan untuk bekerja sama, saling bersinergi, beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggungjawab, bekerja secara produktif dengan yang lain, menempatkan empati pada tempatnya, dan menghormati perspektif berbeda

Pada karakter ini, peserta didik dituntut untuk menunjukan kemampuannya dalam kerjasama berkelompok dan kepemimpinan, beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggungjawab, bekerja secara produktif dengan yang lain, menempatkan empati pada tempatnya, menghormati perspektif berbeda. Peserta didik juga menjalankan tanggungjawab pribadi dan fleksibitas secara pribadi, pada tempat kerja, dan hubungan masyarakat, menetapkan dan mencapai standar dan tujuan yang tinggi untuk diri sendiri dan orang lain, memaklumi kerancuan.

Dengan berkolaborasi, maka setiap pihak yang terlibat dapat saling mengisi kekurangan yang lain dengan kelebihan masing-masing. Akan tersedia lebih banyak pengetahuan dan keterampilan secara kolektif untuk mencapai hasil yang lebih maksimal. Teknologi yang tersedia saat ini membuat peluang peserta didik untuk berkolaborasi terbuka lebar tanpa harus dibatasi oleh jarak.

Karena itu, peserta didik perlu dibekali dengan kemampuan berkolaborasi sebagai salah satu keterampilan abad 21 yang mencakup kemamuan bekerja sama secara efektif dalam tim yang beragam, fleksibel dan mampu berkompromi untuk mencapai tujuan bersama, memahami tanggung jawabnya dalam tim, dan menghargai kinerja anggota tim lainnya.

3. Communication

Communication (komunikasi) adalah kegiatan mentransfer informasi dan pengetahuan, baik secara lisan maupun tulisan maupun multimedia. Tujuan utama komunikasi adalah mengirimkan pesan melalui media yang dipilih agar dapat diterima dan dipahami oleh penerima pesan.

Komunikasi dapat berjalan baik dan efektif apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan, sehingga tidak terjadi salah persepsi dan interpretasi atau multitasfir.

Hadirnya alat-alat komunikasi canggih di era digital seperti smartphone dan sebagainya yang terkoneksi dengan jaringan internet dapat dijadikan sebagai media komunikasi yang efektif bagi pendidik dan peserta didik.

Pada karakter ini, pendidik dan peserta didik dituntut untuk memahami, mengelola, dan menciptakan komunikasi yang efektif dalam berbagai bentuk dan isi secara lisan, tulisan, dan multimedia. Peserta didik diberikan kesempatan menggunakan kemampuannya untuk mengutarakan ide-idenya, baik itu pada saat berdiskusi dengan teman-temannya maupun ketika menyelesaikan masalah dari pendidiknya.

4.   Creativity and Innovation

Creativity (kreatifitas) merupakan kemampuan untuk mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan baru kepada yang lain; bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda. Kreativitas juga didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam menciptakan penggabungan baru.

Keterampilan ini sudah semestinya tercermin dalam setiap pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh seorang guru. Keterampilan Abad 21 dapat di integrasikan dalam pelaksanaan pembelajaran, sehingga pilihan metode, media dan pengelolaan kelas benar-benar meningkatkan keterampilan tersebut. Karena itulah menjadi sebuah keharusan bahwa kemampuan pedogogi guru harus menyesuaikan dengan karateristik dan keterampilan yang diperlukan di abad 21.

Leave a Reply