• 081336163361
  • admin@gurupedia.my.id.
  • Lumajang Jatim
HADITS
Mimpi dalam Perspektif Islam

Mimpi dalam Perspektif Islam

Dalam Islam, mimpi dianggap sebagai bagian dari komunikasi batin manusia dengan alam spiritual. Mimpi juga memiliki kedudukan penting dalam sejarah Islam, seperti yang terjadi pada Nabi Yusuf dan Nabi Muhammad.

Klasifikasi Mimpi dalam Islam

    Menurut hadis Nabi, mimpi dapat dibagi menjadi tiga kategori utama:

    a. Ru’ya Shadiqah (Mimpi yang Benar)

        Mimpi ini berasal dari Allah dan bisa berupa kabar gembira, peringatan, atau petunjuk. Mimpi semacam ini sering dialami oleh orang-orang beriman dan dikisahkan dalam Al-Qur’an, seperti mimpi Nabi Ibrahim yang diperintahkan untuk menyembelih Nabi Ismail (QS. As-Saffat: 102).

        b. Hulum (Mimpi dari Setan)

        Mimpi ini menakutkan, membingungkan, atau membawa kesedihan. Setan berusaha mengganggu manusia melalui mimpi buruk. Rasulullah ﷺ bersabda:

        “Mimpi buruk berasal dari setan, maka jika salah seorang di antara kalian bermimpi buruk, hendaklah ia berlindung kepada Allah dan jangan menceritakannya kepada siapa pun, maka mimpi itu tidak akan membahayakannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

        c. Mimpi dari Pikiran Sendiri

        Mimpi ini berasal dari refleksi pikiran manusia, pengalaman sehari-hari, atau harapan yang kuat. Biasanya tidak memiliki makna spiritual yang mendalam dan hanya hasil dari aktivitas otak saat tidur.

        Mimpi dalam Al-Qur’an dan Hadis

          Mimpi Nabi Yusuf (QS. Yusuf: 4-6): Mimpi tentang sebelas bintang, matahari, dan bulan bersujud kepadanya, yang menjadi tanda kenabiannya.

          Mimpi Raja Mesir (QS. Yusuf: 43): Ditakwil oleh Nabi Yusuf sebagai tanda masa paceklik.

          Mimpi Rasulullah ﷺ: Beliau sering mendapat wahyu dalam mimpi sebelum kenabiannya (HR. Bukhari).

          Adab Menghadapi Mimpi dalam Islam

            Jika mimpi itu baik, dianjurkan bersyukur dan menceritakannya kepada orang yang dipercaya.

            Jika mimpi buruk, disunnahkan membaca ta’awudz, meludah kecil ke kiri tiga kali, dan tidak menceritakannya kepada siapa pun (HR. Bukhari dan Muslim).

            Jika mimpi membingungkan, sebaiknya tidak terlalu dipikirkan dan berdoa kepada Allah.

            Mimpi Melihat Rasulullah Saw

            مَن رَآنِي في المَنامِ فقَدْ رَآنِي، فإنَّ الشَّيْطانَ لا يَتَخَيَّلُ بي، ورُؤْيا المُؤْمِنِ جُزْءٌ مِن سِتَّةٍ وأَرْبَعِينَ جُزْءًا مِنَ النُّبُوَّةِ.(رواه البخاري)

            “Barang siapa melihatku dalam mimpi, maka sungguh ia telah melihatku, karena setan tidak dapat menyerupaiku. Dan mimpi seorang mukmin adalah satu bagian dari empat puluh enam bagian kenabian.” (HR. Al-Bukhari)

            اللهم ارزقنا رؤية رسول الله صلى الله عليه وسلم في المنام

            Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami kesempatan untuk melihat Rasulullah ﷺ dalam mimpi.