Mushaf Qira’ah Sab’ah Riwayat Syu’bah An Ashim
Profil Singkat
Nama lengkapnya adalah Syu’bah bin Ayyasy bin Salim al-Hannath al-Nahsyali al-Kufi, nama panggilannya (kuniyah) Abu Bakar. Beliau lahir pada tahun 95 H. Beliau merupakan imam besar yang Alim, bergelar “hujjah” dan termasuk pembesar Ahlussunnah. Gelar hujjah Ahlussunnah layak disematkan
kepadanya, kerena keteguhannya dalam upaya mempertahankan ideologi Ahlussunnah. Beliau berkata: “Barangsiapa yang menganggap Al-Qur’an sebagai makhluk, maka bagi kami ia adalah kafir zindiq, ia adalah musuh Allah kita tidak boleh berinteraksi dengannya dan berbicara dengannya.”
Baca Juga
Download Tafsir Tematik : Al-Qur’an dan Kebinekaan
Guru-guru Imam Syu’bah
Perjalanan intelektual Imam Syu’bah ini diawali dengan menghafal Al-Qur’an, belajar dan menyimakkannya (tasmi’) kepada guru di kampung halamannya, kemudian dilanjutkan pengembaraan intelektualnya dengan belajar kepada satu guru ke guru yang lain, layaknya seorang penuntut ilmu
yang haus akan cahaya ilmu. Namun dalam bidang Al-Qur’an dan qira’atnya, ia belajar kepada: (1) Ashim bin Abi al-Najud, (2) Atha’ bin al-Saib, (3) Salim al-Munqiri.
Kepada Imam Ashim beliau bermulazamah lama sehingga ia dapat mengkhatamkan Al-Qur’an lebih dari satu kali. Dari Imam Ashim inilah, beliau kemudian menjadi perawi sekaligus murid yang banyak mengisahkan dan meriwayatkan kisah kehidupan sang guru.
Dalam pengabdian ilmunya, Allah menganugerahkannya umur yang panjang kepadanya,sehingga memberikan peluang kepadanya menabung pundi-pundi amal baik dan pengabdian yang tulus, namundi akhir sisa hidupnya ia memutuskan tidak mengajar Al-Qur’an selama tujuh tahun.
Atas ketulusan dan keikhlasannya mengabdi kepada kalam-Nya, Imam Syu;bah menempati posisi yang amat terpuji, sehingga Imam al-Jazari memberikan apresiasi yang sangat tinggi. Imam al-Jazari berkata: “Syu’bah adakah seorang imam besar, yang alim dan mengamalkan ilmunya, dan termasuk pembesar ulama sunnah”. (Admin)