Hadits-hadits Keutamaan Malam Nisfu Sya’ban
Malam Nisfu Sya’ban (Malam Tanggal 15 Sya’ban) Tahun 1445 H, bertepatan Sabtu, 24 Februari 2024. Dalam Agama Islam, Malam Nifsu Sya’ban, diyakini memiliki berbagai keutamaan dan kemuliaan. Keyakinan tersebut bukanlah sesuatu yang mengada-ngada tanpa dasar. Banyak hadis Nabi Muhammad SAW. yang menunjukkan keutamaan (fadilah) dan anjuran untuk mengisi malam Nisfu Sya’ban dengan berbagai ibadah dan kebajikan.
Baca Juga
Memahami As-Sunnah (Studi Hadits-1)
Riwayat Imam Tirmidzi
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا الْحَجَّاجُ بْنُ أَرْطَاةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِى كَثِيرٍ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ فَقَدْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم لَيْلَةً فَخَرَجْتُ فَإِذَا هُوَ بِالْبَقِيعِ فَقَالَ : أَكُنْتِ تَخَافِينَ أَنْ يَحِيفَ اللَّهُ عَلَيْكِ وَرَسُولُهُ . قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّى ظَنَنْتُ أَنَّكَ أَتَيْتَ بَعْضَ نِسَائِكَ. فَقَالَ : إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَنْزِلُ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيَغْفِرُ لأَكْثَرَ مِنْ عَدَدِ شَعْرِ غَنَمِ كَلْبٍ.
Dari Aisyah dia berkata : “ Pada suatu malam saya tidak melihat Rasulullah saw, kemudian saya keluar (mencarinya), ternyata Rasulullah saw sedang berada di pemakaman Baqi’ (sembari berdoa). Maka beliau bersabda: “Apakah kamu takut akan didzalimi oleh Allah dan Rasul-Nya?” Saya berkata : Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya mengira engkau mendatangi sebagian istri-istrimu”. Maka Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah swt di malam nisfu Sya’ban turun ke langit dunia, lalu Allah mengampuni hamba-hamba lebih banyak dibanding jumlah rambut (bulu) kambing.” (HR. Imam at-Tirmidzi)
Riwayat Ibnu Majah
حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِىٍّ الْخَلاَّلُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَنْبَأَنَا ابْنُ أَبِى سَبْرَةَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ جَعْفَرٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَلِىِّ بْنِ أَبِى طَالِبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا يَوْمَهَا. فَإِنَّ اللَّهَ يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُولُ أَلاَ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ فَأَغْفِرَ لَهُ أَلاَ مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ أَلاَ مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ أَلاَ كَذَا أَلاَ كَذَا حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ ». (رواه ابن ماجه)
Apabila tiba malam Nisfu Syaban, maka shalatlah (sunnah) pada malam harinya dan berpuasalah (sunnah) pada siang harinya. Karena sesungguhya Allah turun di malam Nisfu Sya’ban sejak terbenamnya matahari ke langit dunia. Lalu berfirman : Adakah yang memohon ampunan (maghfirah-Ku)?, maka akan aku ampuni. Adakah yang meminta rizki (kepada-Ku)?, maka akan aku beri rizki, Adakah yang sedang sakit? Akan aku sembuhkan dan seterusnya hingga terbit fajar (HR. Ibnu Majah)
Riwayat At-Thabrani
عَنْ مُعَاذِ بن جَبَلٍ، عَن ِالنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ:”يَطَّلِعُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ” (رواه الطبرانى)
Dari Mu’adz bin Jabal, dari Nabi SAW beliau bersabda, “Allah swt melihat kepada makhluk-Nya pada malam Nishfu Sya’ban, lalu Allah mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.” (HR At-Thabrani)
عَنْ أَبِي ثَعْلَبَةَ، أَنّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ:يَطْلُعُ اللَّهُ عَلَى عِبَادِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِلْمُؤْمِنِينَ وَيُمْهِلُ الْكَافِرِينَ، وَيَدَعُ أَهْلَ الْحِقْدِ بِحِقْدِهِمْ حَتَّى يَدْعُوهُ. (رواه الطبرانى)
Dar Abu Tsa’labh sesungguhnya Nabi Muhammad saw bersabda : “Allah swt melihat hamba-hamba-Nya pada malam nisfu Sya’ban, kemudian Allah mengampuni orang-orang beriman, menangguhkan orang-orang kafir dan membiarkan (tidak mengampuni) orang yang dengki dengan kedengkiannya sehingga mereka meninggalkannya ”. (HR. Thabrani)
Hadis-hadits tersebut di atas merupakan beberapa hadis dari sekian hadis yang menjelaskan keutamaan malam Nisfu Sya’ban. Berdasarkan kandungan hadis tersebut, umat Islam dianjurkan untuk menghidupkan malam Nisfu Sya’ban dengan memperbanyak amal shalih: shalat sunnah, berdzikir dan berdoa kepada Allah agar mendapatkan ampunan, kesehatan dan kebahagiannya dunia-akhirat.
Di samping itu, Rasulullah saw menganjurkan ummat Islam untuk membersihkan hati dari segala penyakit seperti iri dengki, hasud, sombong dan lain-lain. Dan yang tak kalah penting, juga disunnahkan berpuasa di siang harinya (15 Sya’ban).
قال عطاء بن يسار: ما من ليلة بعد ليلة القدر أفضل من ليلة النصف من شعبان، يتنزل الله تبارك وتعالى إلى السماء الدنيا، فيغفر لعباده كلهم، إلا لمشرك أو مشاجر أو قاطع رحم.
Syaikh Atha’ bin Yasar berkata “Tidak ada suatu malam setelah malam Lailatul Qadr yang lebih utama dibangingkan malam Nisfu Sya’ban. Di mana Allah turun ke langit dunia lalu memgampuni dosa-dosa seluruh hamba-Nya kecuali orang yang musyrik, bermusuhan (saling dengki) atau orang yang memutus tali silaturrahim.
Mari kita persiapkan diri untuk mendapatkan ampunan dari Allah dengan mengerjakan berbagai ibadah dan kebaikan serta menjauhi perbuatan maksiat dan dosa yang dapat menghalangi kita untuk memperoleh ampunan Allah. (Admin)