Khutbah Jum’at : Anak Yang Shalih
Anak Yang Shalih
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ الْحَمْدُ لِلَّهِ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُبِكَ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيَأْتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِي الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ. وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الإِخْوَانِ اتَّقُوا اللهَ فِيمَا انْتَمَنَكُمْ مِنَ الْأَوْلَادِ فَإِنَّكُمْ مَسْئُوْلُوْنَ. قَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ : وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعْفًا خَافُوْا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
Hadirin Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah
Marilah senantiasa kita tingkatkan iman serta ketakwaan kita kepada Allah Ta’ala, dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Semoga kita memperoleh kemuliaan, karena dengan ketaqwaan itulah derajat kemuliaan kita akan diukur oleh Allah SWT.
Hadirin Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah
Sebagai orang tua, kita tidak boleh mengabaikan terhadap perkembangan anak. Kita tidak boleh bersikap masa bodoh di dalam memandang masa depan generasi kita, tetapi, kita harus senantiasa perduli dan mengkhawatirkan, jika anak cucu kita, menjadi generasi yang lemah, generasi yang tidak bisa menaklukkan tantangan zaman, generasi yang menjadi beban bagi lingkungannya.
Hadirin Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah
Bagi orang tua, anak adalah permata dambaan hati, yang selalu menghadirkan keindahan di sanubari. Anak adalah tunas tumpuan masa depan, yang diharapkan tumbuh dan berkembang, menjadi penyejuk pandang bagi orang tua, menjadi penerus atas cita-cita orang tua. Anak, adalah amanah dari Allah subhanahu wata’ala yang harus kita jaga dengan sebaik-baiknya. Untuk itu, amanah wajib kita jaga, kita rawat, dan kita pelihara, dalam rangka membentuk anak salih, Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam:
حَقُّ الْوَلَدِ عَلَى وَالِدِهِ أَنْ يُحْسِنَ اِسْمَهُ وَأَدَبَهُ وَأَنْ يُعَلِّمَهُ الْكَتَابَةَ وَالسَّبَاحَةَ وَالرِّمَايَةَ وَأَنْ لَا يَرْزُقَهُ الأَطَيِّبَاتِ وَأَنْ يُزَوَجَهُ إِذَا أَدْرَكَ (رواه الحاكم)
Kewajiban seorang ayah terhadap anaknya, (antara lain): hendaklah ia memberi nama yang baik; mendidiknya dengan baik; mengajarkan menulis, berenang dan memanah; tidak memberinya nafkah kecuali dengan rizqi yang halal; dan menikahkan jika usianya telah cukup. (HR. Hakim).
Pembentukan anak shalih tidak bisa dilakukan dengan seketika, harus melalui proses panjang, sejak anak lahir, sampai dengan mencapai dewasa. Pembentukan anak shalih dimulai sejak pemberian nama yang baik. Nama yang baik adalah yang mengandung pujian kebesaran Allah, mengandung kebaikan, sehingga menjadi do’a bagi anak. Memberi nama yang baik saja tidak cukup. Harus dilanjutkan dengan kewajiban kedua, yakni memberi pendidikan yang baik. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang penuh dengan suasana kebaikan, kebenaran, kejujuran dan penuh nilai-nilai keIslaman.
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda:
كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الفِطْرَةِ ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ ، أَوْ يُنَصِّرَانِهِ ، أَوْ يُمَجِّسَانِهِ
“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan yang suci (fitrah), maka orang tuanya yang menyebabkan dia menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi.” (HR. Al-Bukhari)
Orang tua merupakan faktor dominan yang akan membentuk karakter seorang anak. Sehingga ketika anak tersebut berhadapan dengan lingkungan yang berbeda, anak tersebut memiliki daya resistensi yang dapat menangkal setiap pengaruh negatif yang akan merusak dirinya. Lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang itulah yang akan membentuk jiwa dan mentalitas seorang anak. Bekal pendidikan yang baik di sekolah, harus diikuti dengan pengetahuan dan ketrampilan oleh fisik yang tubuh anak-anak kita harus menjadi kuat, sehat fisik dan mentalnya.
Kemudian, segala makanan yang kita berikan kepada anak kita, haruslah makanan yang baik, makanan yang halal, karena makanan yang masuk ke dalam anak kita, akan diolah menjadi energi.
Hadirin Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah
Semoga dengan kepedulian kita itulah, Allah Subhannahu wa Ta’ala akan senantiasa memberi kekuatan kepada kita semua agar anak-anak kita menjadi anak yang shalih, menjadi generasi penyejuk pandang dan pionir bagi orang-orang yang bertaqwa. Amin
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِاالْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ وَتَقَبَّلَ مِنَي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّحِمِينَ