• 081336163361
  • admin@gurupedia.my.id.
  • Lumajang Jatim
HADITS
Begini Rasulullah Mengisi Bulan Ramadhan

Begini Rasulullah Mengisi Bulan Ramadhan

Momentum Ramadhan harus betul-betul dimanfaatkan oleh umat Islam. Bulan penuh dengan keberkahan dan bulan dilipatgandakan pahala. Agar bulan Ramadhan tidak begitu saja tanpa ada makna yang berarti, sebagai Ummat Rasulullah Saw hendaknya kita mengikuti teladan Rasulullah Saw dalam mengisi bulan suci dengan berbagai kegiatan. Berikut ini penulis sampaikan satu Hadits riwayat Al-Bukhori yang menjelaskan salah satu gambaran bagaimana Rasulullah Saw mengisi bulan Ramadhan.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ، فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ، فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ.

Dari Ibnu Abbas, ia berkata: “Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan lebih-lebih di bulan Ramadhan saat malaikat Jibril menemuinya. Beliau bertemu Jibril pada pada setiap malam bulan Ramadhan untuk tadarus Al-Qur’an. Maka sifat murah hati Rasulullah melebihi hembusan angin.”

Hadis ini mengajarkan kepada kita selaku ummatnya untuk memanfaatkan momen bulan Ramadhan dengan sebaik mungkin. Salah satunya adalah dengan meningkatkan kedermawanan dan kepedulian sosial kepada sesama terlebih di bulan suci Ramadhan bulan dilipat gandakan pahala kebaikan.

Baca Juga

Ketika Rasulullah saw Diminta Sesuatu

Banyak hal kecil dan sederhana yang bisa lakukan selama momen Ramadhan antara lain : Berbagi takjil, sedekah kepada jamaah tarawih di masjid dan musholla, memberi menu buka bagi para musafir dan makan kepada fakir miskin dan lain sebagainya. Tentu hal-hal tersebut tidak boleh mengabaikan keluarga sendiri. Keluarga dan famili terlebih kedua orang dan anak istri harus diutamakan dan prioritas kedermawanan kita. Sebagaimana dalam firman Allah.

يَسْـَٔلُونَكَ مَاذَا يُنفِقُونَ ۖ قُلْ مَآ أَنفَقْتُم مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَٰلِدَيْنِ وَٱلْأَقْرَبِينَ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا۟ مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ ٱللَّهَ بِهِۦ عَلِيمٌ ﴿٢١٥﴾

“Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah, “Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin dan orang yang dalam perjalanan.” Dan kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah : 215).

Di samping meningkatkan kuantitas dan kualitas kedermawanan dan kepedulian sosial, dalam hadits di atas juga digambarkan bahwa Rasulullah saw melakukan tadarus Al-Qur’an bersama malaikat Jibril. Tadarus artinya membaca dan mempelajari Al-Qur;an bersama Jibril selama bulan Ramadhan. Selama tadarus ini, Jibril memberitahu letak dan urutan setiap ayat bahkan meluruskan bacaan yang kurang fasih. Inilah dasar para ulama Nusantara yang telah membangun tradisi Tadarus Al-Qur’an setelah shalat tarawih di masjid-masjid dan musholla di seluruh wilayah Nusantara.

Hadis riwayat Al-Bukhori di atas sekaligus menunjukkan keutamaan membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan, sehingga para sahabat dan generasi setelah mereka banyak menyibukkan dirinya dengan Alquran ketika datang bulan Ramadhan. (Admin)

Leave a Reply