
Jangan Terlalu Bangga dengan Dunia: Kisah Unta Nabi yang Dikalahkan
Rasulullah SAW memiliki seekor unta yang terkenal cepat larinya. Unta itu bernama al-‘Adhba’. Para sahabat sangat bangga terhadap unta ini karena tak pernah kalah dalam perlombaan. Mereka menjadikannya simbol keunggulan dan kehormatan.
Namun, suatu hari datang seorang Arab Badui dengan unta biasa. Dalam sebuah perlombaan, secara mengejutkan, unta milik Badui itu mengalahkan unta Rasulullah. Kekalahan ini membuat para sahabat merasa kecewa. Mereka sulit menerima kenyataan bahwa unta kesayangan Nabi bisa dikalahkan.
Melihat kegelisahan itu, Rasulullah SAW menenangkan mereka dengan sabdanya:
حَقٌّ على اللَّهِ أنْ لا يَرْتَفِعَ شيءٌ مِنَ الدُّنْيا إلّا وضَعَهُ.
“Sudah menjadi ketetapan dari Allah, bahwa tidak ada sesuatu pun dari dunia yang ditinggikan kecuali akan direndahkan.” (HR. Bukhari)
Apa Maknanya?
Hadis ini bukan hanya berbicara tentang seekor unta, tapi mengandung pelajaran besar tentang hakikat dunia. Apa pun yang berada di atas – entah itu kekayaan, ketenaran, kecerdasan, atau jabatan – suatu saat akan turun. Dunia itu berubah, dan keunggulan bukan jaminan selamanya.
Rasulullah SAW ingin mengajarkan bahwa jangan terlalu bangga dengan kelebihan duniawi. Sebaliknya, kita harus rendah hati dan siap menerima perubahan. Bisa jadi hari ini kita menang, tapi esok kita kalah. Hari ini kita dipuji, esok mungkin dilupakan.
Hikmah untuk Kita
- Kejayaan dunia bersifat sementara
Apa pun yang berada di puncak kejayaan – harta, kekuasaan, kepandaian, atau bahkan seekor unta – pada akhirnya akan mengalami penurunan. Dunia bersifat fana dan tidak abadi. - Mengajarkan kerendahan hati
Rasulullah SAW mengingatkan agar tidak terlalu membanggakan prestasi duniawi. Kemenangan atau keunggulan bukanlah segalanya dan bisa berganti kapan saja. - Tarbiyah jiwa dari sikap fanatik atau takjub berlebihan
Para sahabat diuji agar tidak mengukur kebenaran dan kebanggaan hanya dari hasil atau pencapaian dunia. Kalah atau menang bukan ukuran kemuliaan di sisi Allah. - Keadilan dan hikmah Allah
Allah menciptakan dinamika kehidupan agar manusia tidak terjerumus dalam kesombongan. Dengan adanya kekalahan, seseorang dapat mengambil pelajaran, bersabar, dan memperbaiki diri..
Mari kita jadikan hadis ini sebagai pengingat agar tidak terikat dengan kebanggaan dunia, dan lebih fokus membangun amal dan akhlak yang akan kekal di akhirat.