• 081336163361
  • admin@gurupedia.my.id.
  • Lumajang Jatim
AL-QUR'AN & TAFSIR
Meneladani Ketegasan Nabi dalam Mendidik

Meneladani Ketegasan Nabi dalam Mendidik

Dalam dunia pendidikan, pendidik sejatinya juga memikul peran serupa: membimbing siswa dengan kejelasan arah, mendidik dengan harapan, dan menegur dengan tujuan perbaikan. Ketegasan dibutuhkan agar nilai-nilai kebaikan bisa ditanamkan secara konsisten. Tanpa ketegasan, pendidikan akan kehilangan arah, dan peserta didik akan kehilangan rambu-rambu dalam bersikap. Allah berfriman dalam Al-Qur’an

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا (٤٥) وَدَاعِيًا إِلَى اللَّهِ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُّنِيرًا (٤٦)

“Wahai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu sebagai saksi, pembawa kabar gembira, pemberi peringatan, (45) dan sebagai penyeru kepada Allah dengan izin-Nya dan sebagai pelita yang menerangi.” (QS. Al-Ahzab: 45–46)

Ayat ini menggambarkan lima misi kenabian Rasulullah SAW: sebagai saksi atas umat, pembawa kabar gembira, pemberi peringatan, penyeru kepada Allah, dan pelita penerang. Kelima peran ini bukan hanya menuntut kelembutan, tetapi juga ketegasan dalam prinsip dan penyampaian kebenaran.

Dalam dunia pendidikan, pendidik memiliki tugas serupa: membimbing, mengarahkan, dan memberikan pencerahan kepada peserta didik. Untuk itu, ketegasan adalah karakter penting yang harus dimiliki seorang guru atau pendidik, sebagaimana Nabi Muhammad SAW menunjukkan sikap tegas dalam menjalankan amanahnya.

Ketegasan dalam Pendidikan:

  1. Sebagai Saksi – Guru menjadi saksi proses tumbuh kembang peserta didik, yang menuntut objektivitas dan keadilan dalam penilaian.
  2. Sebagai Pemberi Kabar Gembira dan Peringatan – Guru harus tahu kapan memberikan motivasi, dan kapan memberikan peringatan atau koreksi. Ketegasan dibutuhkan agar pesan moral tersampaikan dengan jelas.
  3. Sebagai Penyeru kepada Nilai-Nilai Kebenaran – Pendidikan bukan sekadar transfer ilmu, tapi juga nilai. Ketegasan guru dalam menanamkan nilai integritas, kedisiplinan, dan akhlak sangatlah penting.
  4. Sebagai Pelita Penerang – Pendidik harus menjadi teladan, tidak ragu untuk mengambil keputusan yang tepat meski tidak populer, selama itu untuk kebaikan peserta didik.

Ikhtishar

Ketegasan bukan berarti keras atau kasar. Sebagaimana Rasulullah SAW tegas namun penuh kasih sayang, pendidik juga harus memiliki prinsip yang kuat disertai sikap bijak. QS. Al-Ahzab ayat 45–46 mengajarkan bahwa dalam menjalankan peran sebagai pembimbing umat atau peserta didik, diperlukan keteguhan hati, kejelasan visi, dan ketegasan dalam sikap, demi menciptakan generasi yang cerdas dan berakhlak mulia.