• 081336163361
  • admin@gurupedia.my.id.
  • Lumajang Jatim
KHUTBAH JUM'AT
Khutbah Jum’at : Rela Menerima Kenyataan

Khutbah Jum’at : Rela Menerima Kenyataan

Rela Menerima Kenyataan

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ الْحَمْدُ لِلَّهِ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنزَلَ السَّكِينَةَ عَلَى قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِينَ. وَجَعَلَ الصِّياقَ عَلَى قُلُوبِ الْمُنَافِقِينَ وَالْكَافِرِينَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الحَقِّ الْمُبِينُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الصَّادِقُ الْوَعْدِ الْأَمِينِ اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمَ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ المَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِينَ لَا حَوْلَ وَلَا قَوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِي العَظِيمِ. أَمَّا بَعْدُ أَيُّهَا الْحَاضِرُونَ الْمُسْلِمُوْنَ أَوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللَّهِ قَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيمِ: وَمَن يَتَّقِ اللهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

Jamaah shalat Jumat Rahimakumullah,

Kami mengajak diri sendiri dan para jamaah untuk sĺenantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala, menjalankan segala perintah dan meninggalkan segala larangan-Nya.

Apapun yang terjadi di dunia ini semua telah ditentukan olehNya. Sebagaimana firmanNya

قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ

“Katakanlah : “Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal”. (QS.At-Taubat : 5(

Kita harus senantiasa bermuhasabah mawas diri apakah musibah yang kita terima merupakan bentuk ujian, peringatan, atau yang lain. Sehingga, kita harus lebih berhati-hati menjaga amanah Allah.

Jamaah shalat Jumat Rahimakumullah,

Orang yang berhasil menang dalam kontestasi, apa yang diraih akan menjadi musibah sebagai momentum untuk meningkatkan kebaikan. Baik kebaikan itu tertuju kepada Allah maupun kepada makhluk itu sendiri.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda

مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُصِبْ مِنْهُ

“Barangsiapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan maka Allah akan memberikan cobaan” (HR Bukhari).

Segala kenyataan yang menimpa, kekalahan atau kemenangan, keberhasilan atau kegagalan, menjadi media untuk berdzikir dan muhasabah diri, sehingga kita harus mengambil sisi positif terutama dalam meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Menjadikan musibah sebagai pembenahan terhadap diri dan lingkungan agar tercipta kehidupan yang lebih baik, aman, dan tenteram.

Hanya orang-orang yang sadar dan bersabar yang akan meraih kebaikan tersebut. Dengan bahasa lain, musibah pun bisa memicu mahabbah (rasa cinta). Selain dari kebaikan- kebaikan yang bersifat relatif, kesabaran dalam menerima musibah adalah cara Allah menghapuskan dosa-dosa.

مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا ، إِلاَّ كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

“Tidak ada yang menimpa seorang muslim dari kelelahan, penyakit, kesusahan, kesedihan, hingga duri yang menusuk tubuhnya, kecuali Allah menghapus kesalahan- kesalahannya” (HR. Bukhari).

Yang ditekankan dalam konteks musibah adalah kesabaran menghadapinya, bahwa musibah adalah pelebur dosa, apa pun bentuknya, merupakan cobaan dari Allah untuk makhluknya. Tinggal bagaimana menyikapinya, sabar atau justru ingkar. Mahasuci Allah yang senantiasa memberikan yang terbaik untuk hambaNya.

Semoga kita semua senantiasa termasuk orang-orang yang mampu menyikapi segala kenyataan, kalah ataupun menang dalam berkontestasi sebagai sarana peningkatan iman dan takwa. Yang menang tidak menepuk dada merasa berbangga, yang kalah pun tidak putus asa dan kecil hati, tentu akan ada hikmah yang lebih baik bagi kita, berbekas kebahagiaan, baik untuk kehidupan dunia maupun akhirat. Wallahu a’lam bish shawab.

Jamaah shalat Jumat Rahimakumullah,

Semoga kita semua dianugerahi umur panjang yang barakah; diberi kesempatan untuk berbenah diri. Harapan kita dapat meningkatkan kualitas kehambaan dan merengkuh kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Amiiin.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِالْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ وَتَقَبَّلَ اللَّهُ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ  الرَّحِيمُ وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّحِمِينَ