Prioritaskan Allah, Maka Allah Akan Memprioritaskanmu
Mendapatkan sebuah perhatian penuh dan menjadi orang yang diprioritaskan oleh seseorang merupakan keinginan dan idaman semua orang.
Dalam dunia perbankan, terdapat nasabah prioritas, yaitu nasabah yang diperlakukan lebih istimewa dan diprioritaskan oleh bank. Nasabah prioritas akan mendapatkan pelayanan khusus dengan fasilitas dan layanan yang berbeda dengan yang diberikan kepada nasabah biasa.
Untuk menjadi nasabah prioritas, seseorang harus memiliki rekam jejak yang baik, penghasilan yang jelas asalnya, portofolio keuangan dengan jumlah yang telah ditentukan, serta dana simpanan dari hasil usaha atau kerja. Dengan menjadi nasabah prioritas, Anda bisa bebas antre, memiliki banker pribadi, memperoleh suku bunga rendah, dan lainnya.
——————-
Baca Juga
Kalau menjadi nasabah prioritas Bank saja sudah seistimewa demikian, bisa kita bayangkan bagaimana jika kita mendapatkan prioritas dari Allah SWT? Pun juga demikian, untuk mendapatkan prioritas dari Allah, maka sudah barang tentu kita harus memenuhi syarat-syarat khusus. Syarat-syarat tersebut tergambar dalam sabda Rasulullah Saw kepada sepupu yang diasuh oleh Beliau Sayyidina Abdullah bin Abbas Radhiallahu Anhu dalam hadis berikut.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ : كُنْتُ خَلْفَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا فَقَالَ : ” يَا غُلَامُ، إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ : احْفَظِ اللَّهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللَّهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللَّهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ الْأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ لَكَ، وَلَوِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ الْأَقْلَامُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ “.
Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, katanya: “Pada suatu hari, saya berada di belakang Nabi s.a.w. – dibonceng oleh Rasulullah saw lalu beliau bersabda:
“Hai anak muda, sesungguhnya saya akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat (nasihat penting) yaitu:
Jagalah Allah – dengan mematuhi perintah-perintah-Nya serta menjauhi larangan-larangan-Nya, pasti Allah akan menjagamu, jagalah Allah, pasti engkau akan dapati Allah di hadapanmu (selalu bersamamu). Jikalau engkau meminta, maka mintalah (hanya) kepada Allah dan jikalau engkau meminta pertolongan, maka mintalah pertolongan itu (hanya) kepada Allah pula.
Ketahuilah sesungguhnya sesuatu ummat – yakni makhluk seluruhnya – ini, apabila berkumpul – bersepakat – hendak memberikan kemanfaatan padamu dengan sesuatu – yang dianggapnya bermanfaat untukmu, maka mereka itu tidak akan dapat memberikan kemanfaatan itu, melainkan dengan sesuatu yang telah ditentukan oleh Allah untukmu. Juga jikalau ummat-seluruh makhluk – itu berkumpul – bersepakat – hendak memberikan bahaya padamu dengan sesuatu – yang dianggap berbahaya untukmu, maka mereka itu tidak akan dapat memberikan bahaya itu kepadamu, melainkan dengan sesuatu yang telah ditentukan oleh Allah untukmu. Pena telah diangkat – maksudnya ketentuan – ketentuan telah ditetapkan – dan lembaran-lembaran kertas telah kering – maksudnya catatan-catatan di Lauh Mahfuzh sudah tidak dapat diubah lagi.”
حْفَظِ اللَّهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللَّهَ تَجِدْهُ أَمَامَكَ، تَعَرَّفْ إِلَيْهِ فِي الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّةِ، وَإِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللَّهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ، قَدْ جَفَّ الْقَلَمُ بِمَا هُوَ كَائِنٌ، فَلَوْ أَنَّ الْخَلْقَ كُلَّهُمْ جَمِيعًا، أَرَادُوا أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَكْتُبْهُ اللَّهُ عَلَيْكَ، لَمْ يَقْدِرُوا عَلَيْهِ، وَإِنْ أَرَادُوا أَنْ يَضُرُّوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَكْتُبْهُ اللَّهُ عَلَيْكَ، لَمْ يَقْدِرُوا عَلَيْهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ فِي الصَّبْرِ عَلَى مَا تَكْرَهُ خَيْرًا كَثِيرًا، وَأَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ الْفَرَجَ مَعَ الْكَرْبِ، وَأَنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا “.
Peliharalah Allah, maka engkau akan mendapatkanNya di hadapanmu. Berkenalanlah kepada Allah – yakni tahulah kewajiban-kewajiban yang harus ditunaikan untuk Allah – di waktu engkau dalam keadaan lapang – sihat, kaya dan lain-lain, maka Allah akan mengetahuimu – memerhatikan nasibmu – di waktu engkau dalam keadaan kesukaran – sakit, miskin dan lain-lain.
Ketahuilah bahawa apa-apa yang terlepas daripadamu itu -keuntungan atau bahaya, tentu tidak akan mengenaimu dan apa-apa yang mengenaimu itu pasti tidak akan dapat terlepas daripadamu.
Ketahuilah bahawa pertolongan itu beserta kesabaran dan bahawasanya kelapangan itu beserta kesukaran dan bahawasanya beserta kesukaran itu pasti ada kelonggaran.”
Hal-hal yang perlu pahami dalam Hadis ini ialah:
- Ada di belakang Nabi s.a.w. maksudnya ialah membonceng waktu naik bighal (semacam kuda) dengan duduk di belakang beliau.
- Jagalah Allah, yakni peliharalah perintah-perintah dan larangan-larangan Allah serta berhati-hatilah pada kedua macam hal itu, pasti engkau dijaga olehNya dalam duniamu, agamamu, dirimu dan keluargamu.
- Ummat ialah semua makhluk yang dimaksudkan.
- Pena-pena telah diangkat, ertinya ketentuan-ketentuan telah tetap.
- Kertas-kertas telah kering maksudnya catatan-catatan semua yang ada di dalam dunia semesta ini (sebagaimana yang tertera di Lauh Mahfuzh) tentu saja tak ada yang dapat mengubah takdir-takdir dari Allah itu kecuali yang dikehendaki olehNya sendiri sebagaimana firmanNya:
“Allah menghapus serta menetapkan apa saja yang dikehendaki olehNya dan di sisi Allahlah ummul kitab atau pokok Catalan. Ummul kitab ini adalah ilmu Allah yang qadim (dahulu) sejak zaman azali (sebelum ada apa-apa kecuali Allah).”
- Suka mengenai pada Allah artinya senantiasa mendekat dan taat padaNya. Kalau kita suka demikian ketika kita dalam keadaan lapang (banyak rezeki dan badan sihat), maka Allah pasti suka melihat kita yakni mahu memberi pertolongan pada kita apabila kita dalam keadaan sukar pada suatu waktu.
- Suatu yang telah ditentukan oleh Allah (sejak zaman azali) akan lepas dari kita, (tidak dapat kita capai), sudah tentu selamanya barang itu tetap lepas dari kita yakni tidak dapat mengenai kita (kita peroleh). Demikian pula sebaliknya, iaitu bahawa sesuatu yang telah ditentukan akan kita dapatkan, maka bagaimanapun juga tidak akan lepas dari kita.
- Pertolongan Allah beserta kesabaran yakni bila kita ingin pertolongan dari Allah, haruslah kita sabar.
- Kelapangan beserta kesusahan dan nanti pasti ada kelonggaran yakni manusia itu tidak mungkin akan terus menerus susah dan sukar, insya Allah pada suatu ketika ia akan menemui kelapangan dan kelonggaran juga.