Nikmatnya Melihat Allah di Surga
Orang-orang mukmin semuanya berharap kebahagian di dunia maupun akhirat. Bahagia di dunia jika kita senantiasa dituntun dan diberikan pertolongan untuk melakasanakan segala perintah Allah dan meninggalkan segala larangan-Nya, serta diberkan rizki yang halalan thayyiba. Kebahagian diakhirat jika kita dimasukkan ke dalam surga yaitu sebuah tempat yang penuh dengan kenikmatan yang tak pernah terbayangkan dan tak pernah dirasakan ketika di dunia.
Puncak dari segala nikmat dan keindahan yang diterima para penghuni surga nanti adalah diberi kesempatan langsung melihat Allah SWT. Mereka dapat melihat Dzat Allah kapan saja mereka mau dengan hendak-Nya. Tiap kali setelah menghadap Allah SWT, wajah dan penampilan mereka pun akan bertambah rupawan dan elok dipandang.
——————-
Baca Juga
- Menjadi Ummat Terbaik Menurut Rasulullah
- Doa Rasulullah Ketika Melihat Bulan Sabit (Awal Bulan)
- Seriuslah dalam Berdoa
- Puasa Syawwal dan Keutamaannya
- Jika Kamu Tidak Pernah Kenyang
- Prioritaskan Allah, Maka Allah Akan Memprioritaskanmu
- Kamu Belum Hancur
- Menjemput Lailatul Qadar
- Pendidikan Keluarga dalam Al-Qur’an
- Doa Rasulullah Ketika Melihat Bulan Sabit (Awal Bulan)
——————-
Mereka akan melihatnya secara jelas, bagaikan melihat matahari yang bersih, sedikitpun tiada terliputi awan. Juga bagaikan melihat bulan pada malam purnama, tanpa berdesak-desakan sebagaimana digambarkan dalam hadits berikut.
قال جابر : كُنَّا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ نَظَرَ إِلَى الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ، فَقَالَ : ” أَمَا إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ كَمَا تَرَوْنَ هَذَا، لَا تُضَامُّونَ فِي رُؤْيَتِهِ، فَإِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ لَا تُغْلَبُوا عَلَى صَلَاةٍ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا فَافْعَلُوا “. ثُمَّ قَالَ : ” فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا “. (رواه البخاري)
Sahabat Jabir Berkata :Kami berada di sisi Nabi Muhammad SAW ketika beliau melihat bulan purnama dan berkata: ‘Sesungguhnya kalian akan melihat Tuhan kalian seperti kalian melihat ini, kalian tidak akan merasa terhalang dalam melihat-Nya. Jika kalian mampu untuk tidak terlewatkan dalam shalat sebelum terbitnya matahari dan sebelum terbenamnya, maka lakukanlah.’ Kemudian beliau berkata: ‘Bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu sebelum terbitnya matahari dan sebelum terbenamnya. (HR. Bukhari)
Hadits tersebut mengandung beberapa poin penting yang berkaitan dengan iman dan ibadah dalam Islam. Mari kita bahas maksudnya:
- Keindahan Melihat Allah di akhirat : Ketika Nabi Muhammad SAW melihat bulan purnama, beliau menyatakan bahwa umat Islam akan melihat Allah pada hari kiamat, seperti melihat bulan purnama. Ini menggambarkan kedekatan dan kejelasan yang akan dialami oleh orang-orang beriman ketika melihat Allah, tanpa ada kesulitan atau penghalang.
- Urgensi Shalat: Nabi juga menekankan pentingnya melakukan shalat, terutama dua waktu yang spesifik: sebelum matahari terbit dan sebelum matahari terbenam. Ini menunjukkan bahwa ada waktu-waktu tertentu yang sangat berharga untuk beribadah dan mengingat Allah.
- Perintah untuk Berdzikir: Dalam akhir hadits, beliau menyarankan untuk bertasbih dan memuji Allah sebelum kedua waktu tersebut. Ini menunjukkan bahwa dzikir dan pujian kepada Allah adalah bagian penting dari kehidupan seorang Muslim dan membantu memperkuat iman.
Secara keseluruhan, hadits ini mengajak umat Islam untuk menghargai momen-momen ibadah dan mengingat Allah, serta menggambarkan kemuliaan dan keindahan pertemuan dengan-Nya di akhirat.