
Puasa Tasu’a: Amalan Ringan Bernilai Besar
Bulan Muharram adalah salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam. Di dalamnya terdapat hari-hari istimewa yang disunnahkan untuk diisi dengan ibadah, salah satunya adalah puasa Tasu’a, yaitu puasa pada tanggal 9 Muharram.
Tradisi berpuasa di bulan Muharram ini berakar dari apa yang dilakukan oleh Rasulullah ﷺ. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas, diceritakan bahwa Nabi ﷺ berpuasa pada hari ‘Asyura (10 Muharram) dan menganjurkan para sahabat untuk ikut berpuasa. Ketika para sahabat menyampaikan bahwa hari itu juga diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Jika tahun depan (insya Allah) kita masih hidup, kita akan berpuasa pada hari kesembilan (Tasu’a).”
(HR. Abu Dawud)
Namun, Rasulullah ﷺ wafat sebelum sempat melaksanakan puasa Tasu’a tersebut. Meskipun demikian, niat dan tekad beliau untuk melakukannya sudah cukup menjadi dasar disyariatkannya puasa tersebut sebagai sunnah.
_____________________
Baca Juga :
- Ketentuan Waktu Shalat Fardu
- Waktu Shalat ‘Id
- Shalat Hari Raya (Id) dalam Islam
- Ketentuan Waktu Shalat Fardu
_____________________
Mengapa hari itu istimewa? Karena pada tanggal 10 Muharram, Allah menyelamatkan Nabi Musa dan Bani Israil dari kejaran Fir’aun. Kaum Yahudi berpuasa pada hari itu sebagai ungkapan syukur, dan Rasulullah ﷺ pun menghormati hari tersebut dengan ikut berpuasa. Namun, beliau juga ingin membedakan cara ibadah umat Islam dari kaum Yahudi dan Nasrani. Karena itulah, beliau berniat menambahkan puasa pada hari sebelumnya, yaitu tanggal 9 Muharram, agar tidak menyerupai mereka.
Sebagian ulama menganjurkan untuk berpuasa tanggal 9 dan 10 Muharram sekaligus. Bahkan, ada juga yang menambahkan tanggal 11, agar benar-benar berbeda dari kebiasaan ahli kitab. Ada pula pendapat yang menyatakan cukup salah satu hari saja, namun yang lebih utama adalah menggabungkan dua atau tiga hari tersebut.
Menariknya, tidak semua amal harus berat atau mahal. Puasa Tasu’a dan ‘Asyura adalah contoh ibadah ringan dan sederhana, tapi memiliki nilai besar di sisi Allah. Ini menjadi peluang bagi kita untuk memulai tahun baru Hijriyah dengan langkah ibadah yang ringan namun berpahala besar.
Semoga puasa dan ibadah lain yang kita lakukan di bulan Muharram ini menjadi pintu awal kebaikan dan semangat baru untuk memperbaiki diri di tahun yang baru.
Wallahu a’lam.