• 081336163361
  • admin@gurupedia.my.id.
  • Lumajang Jatim
BUKU MADRASAH
Capaian Pembelajaran (CP) Bahasa Indonesia Terbaru 2024

Capaian Pembelajaran (CP) Bahasa Indonesia Terbaru 2024

  1. Rasional

Mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah disiplin ilmu yang mengembangkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi secara kritis, kreatif, dan komunikatif baik lisan maupun tertulis dalam berbagai konteks kehidupan. Mata pelajaran  ini  juga  diharapkan  membantu  peserta didik mengaplikasikan keterampilan berbahasa dalam berbagai tujuan dan konteks kehidupan.

Kemampuan berbahasa, bersastra, dan berpikir merupakan fondasi dari kemampuan literasi. Semua bidang kajian, bidang kehidupan, dan tujuan-tujuan sosial menggunakan kemampuan literasi. Literasi menjadi kemampuan dan praktik sosial yang digunakan untuk bekerja dan belajar sepanjang hayat. Dengan demikian, pembelajaran bahasa Indonesia merupakan pembelajaran yang menguatkan kemampuan literasi untuk berbagai tujuan berkomunikasi dalam konteks sosial budaya Indonesia.

Pendekatan utama yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah pedagogi genre. Pendekatan ini memiliki empat tahapan, yaitu penjelasan (explaining, building the context), pemodelan (modelling), pembimbingan (joint construction), dan pemandirian (independent construction). Di samping pedagogi genre, pembelajaran bahasa Indonesia dapat dikembangkan dengan pendekatan lain sesuai dengan pencapaian pembelajaran tertentu. Rasional sebagaimana diuraikan di atas diilustrasikan pada gambar berikut ini.

Pembinaan dan pengembangan kemampuan berbahasa Indonesia bermaksud membentuk peserta didik yang memiliki karakter sesuai profil pelajar Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan berakhlak mulia; bernalar kritis; mandiri; kreatif; bergotong royong; dan berkebinekaan global.

  • Tujuan

Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan untuk mengembangkan

  1. kemampuan berkomunikasi secara efektif dan santun;
    1. sikap pengutamaan dan penghargaan terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara Republik Indonesia;
    1. kemampuan berbahasa dengan berbagai teks multimodal (lisan, tulis, visual, audio dan audiovisual) untuk berbagai tujuan dan konteks;
    1. kemampuan literasi (berbahasa, bersastra, dan bernalar) dalam belajar dan bekerja;
    1. kepercayaan diri untuk berekspresi sebagai individu yang cakap, mandiri, bergotong royong, dan bertanggung jawab;
    1. pemahaman tentang kaidah tata bahasa, kosakata, sastra, dan budaya Indonesia;
    1. kepedulian terhadap budaya lokal dan lingkungan sekitarnya; dan
    1. kepedulian untuk berkontribusi sebagai warga Indonesia.
  • Karakteristik

Mata pelajaran Bahasa Indonesia membentuk keterampilan berbahasa reseptif (menyimak, membaca, dan memirsa) dan keterampilan berbahasa produktif (berbicara dan mempresentasikan, serta menulis). Kompetensi berbahasa ini berdasar pada tiga hal yang saling berhubungan dan saling mendukung untuk mengembangkan kompetensi peserta didik,

yaitu bahasa (mengembangkan kompetensi kebahasaan), sastra (kemampuan memahami, mengapresiasi, menanggapi, menganalisis, dan mencipta karya sastra); dan berpikir (kritis, kreatif, dan imajinatif).

Kemampuan reseptif dan produktif dikembangkan saling berkaitan. Keterkaitan ini dikembangkan dalam proses pembelajaran dengan gambaran sebagai berikut: (1) peserta didik perlu dilibatkan dalam interaksi verbal (percakapan dan diskusi) yang didasarkan pada pemahamannya tentang teks, mengapresiasi estetika teks dan nilai budayanya, serta proses mencipta teks; (2) peserta didik juga perlu diberi kesempatan untuk membaca teks dalam beragam format (atau yang dikenal dengan teks multimodal (teks tertulis, teks audio, teks audiovisual, teks digital, dan teks kinestetik) serta beragam konten dan genre; dan (3) peserta didik memiliki pengetahuan tentang tata bahasa bahasa Indonesia dengan baik dan benar serta cara penggunaannya yang efektif untuk mendukung kompetensi berbahasa.

Mata pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan pendekatan berbasis genre melalui pemanfaatan beragam tipe teks dan teks multimodal (lisan, tulis, visual, audio, audiovisual). Pendekatan pembelajaran menggunakan pedagogi genre, yaitu:

  1. penjelasan (explaining, building the context), guru menyampaikan tujuan dan konteks genre agar peserta didik dapat mengaitkan genre tersebut dengan kehidupan sehari- hari;
    1. pemodelan (modeling), guru memodelkan cara menganalisis dan menanggapi sampel teks genre terkait;
    1. pembimbingan (joint construction), peserta didik berlatih mengenali fungsi dan menganalisis teks dengan bimbingan guru;
    1. pemandirian (independent construction), peserta didik mengonstruksi teks secara mandiri dalam pengawasan guru.

Pendekatan pembelajaran ini disertai dengan kegiatan yang mendorong peserta didik untuk berpikir kritis, kreatif, dan imajinatif dalam proses pembelajaran. Elemen dan deskripsi elemen mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.

ElemenDeskripsi
MenyimakKemampuan peserta didik menerima, memahami informasi yang didengar, dan menyiapkan tanggapan secara relevan untuk memberikan apresiasi kepada mitra tutur. Proses yang terjadi dalam menyimak mencakup kegiatan seperti mendengarkan, mengidentifikasi, memahami, menginterpretasi tuturan bahasa, memaknainya, dan/atau menyiapkan tanggapan terhadap mitra tutur. Komponen-komponen yang dapat dikembangkan dalam menyimak di antaranya kepekaan terhadap bunyi bahasa, sistem isyarat, kosakata, struktur bahasa (tata bahasa), makna, dan metakognisi.
Membaca dan MemirsaMembaca merupakan kemampuan peserta didik untuk memahami, memaknai, menginterpretasi, dan merefleksi teks sesuai tujuan dan kepentingannya untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan potensi. Memirsa merupakan kemampuan untuk memahami, memaknai, menginterpretasi, dan merefleksi sajian visual dan/atau audiovisual sesuai tujuan dan kepentingannya untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan potensi peserta didik. Komponen-komponen yang dapat dikembangkan dalam membaca dan memirsa di antaranya kepekaan terhadap fonem, huruf, sistem isyarat, kosakata, struktur bahasa (tata bahasa), makna, dan metakognisi.
Berbicara dan MempresentasikanBerbicara merupakan kemampuan menyampaikan gagasan, tanggapan, dan perasaan dalam bentuk lisan. Mempresentasikan merupakan kemampuan memaparkan gagasan atau tanggapan secara fasih, akurat, bertanggung jawab, dan/atau menyampaikan perasaan sesuai konteks dengan cara yang komunikatif melalui beragam media (visual, digital, audio, dan audiovisual). Komponen-komponen yang dapat dikembangkan dalam berbicara dan mempresentasikan di antaranya kepekaan terhadap bunyi bahasa, sistem isyarat, kosakata, struktur bahasa (tata bahasa), makna, dan metakognisi.
MenulisKemampuan menyampaikan gagasan, tanggapan, dan perasaan dalam bentuk tulis secara fasih, akurat, bertanggung jawab, dan sesuai konteks. Komponen- komponen yang dapat dikembangkan dalam menulis di antaranya menerapkan penggunaan ejaan, kata, kalimat, dan paragraf, struktur bahasa (tata bahasa), makna, dan metakognisi dalam beragam tipe teks.
  • Fase               E               (Umumnya                          untuk    Kelas                             X SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket C)

Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan dunia kerja. Peserta didik mampu memahami, mengolah, menginterpretasi, dan mengevaluasi informasi dari berbagai tipe teks tentang topik yang beragam. Peserta didik mampu menyintesis gagasan dan pendapat dari berbagai sumber. Peserta didik mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi dan debat. Peserta didik mampu menulis berbagai teks untuk menyampaikan pendapat dan mempresentasikan serta menanggapi informasi nonfiksi dan fiksi secara kritis dan etis.

Capaian Pembelajaran setiap elemen mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.

ElemenCapaian Pembelajaran
MenyimakPeserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari menyimak berbagai tipe teks dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara.
Membaca dan MemirsaPeserta didik mampu mengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari berbagai tipe teks visual dan audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik mampu menginterpretasi informasi untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan simpati, peduli, empati dan/atau pendapat
ElemenCapaian Pembelajaran
 pro/kontra dari teks visual dan audiovisual secara kreatif. Peserta didik mampu menggunakan sumber lain untuk menilai akurasi dan kualitas data serta membandingkan isi teks.
Berbicara dan MempresentasikanPeserta didik mampu mengolah dan menyajikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan untuk tujuan pengajuan usul, perumusan masalah, dan solusi dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara secara logis, runtut, kritis, dan kreatif. Peserta didik mampu mengkreasi ungkapan sesuai dengan norma kesopanan dalam berkomunikasi. Peserta didik mampu berkontribusi lebih aktif dalam diskusi dengan mempersiapkan materi diskusi, melaksanakan tugas dan fungsi dalam diskusi. Peserta didik mampu mengungkapkan kepedulian secara kreatif dalam bentuk teks fiksi dan nonfiksi multimodal.
MenulisPeserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan tertulis untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif dalam bentuk teks informasional dan/atau fiksi. Peserta didik mampu menulis teks eksposisi hasil penelitian dan teks fungsional dunia kerja.
ElemenCapaian Pembelajaran
 Peserta didik mampu mengalihwahanakan satu teks ke teks lainnya. Peserta didik mampu menerbitkan hasil tulisan di media cetak, elektronik, dan/atau digital.
  • Fase        F         (Umumnya         untuk                   Kelas                                  XI                   dan   XII SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket C)

Pada akhir fase F, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan dunia kerja. Peserta didik mampu memahami, mengolah, menginterpretasi, dan mengevaluasi berbagai tipe teks tentang topik yang beragam. Peserta didik mampu mengkreasi gagasan dan pendapat untuk berbagai tujuan. Peserta didik mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan berbahasa yang melibatkan banyak orang. Peserta didik mampu menulis berbagai teks untuk merefleksi dan mengaktualisasi diri untuk selalu berkarya dengan mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia di berbagai media untuk memajukan peradaban bangsa.

Capaian Pembelajaran setiap elemen mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.

ElemenCapaian Pembelajaran
MenyimakPeserta didik mampu mengevaluasi berbagai gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan berdasarkan kaidah logika berpikir dari menyimak berbagai tipe teks dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara. Peserta didik mampu mengkreasi dan mengapresiasi gagasan dan
ElemenCapaian Pembelajaran
 pendapat untuk menanggapi teks yang disimak.
Membaca dan MemirsaPeserta didik mampu mengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan berdasarkan kaidah logika berpikir dari membaca berbagai tipe teks di media cetak dan elektronik. Peserta didik mampu mengapresiasi teks fiksi dan nonfiksi. Peserta didik mampu mengevaluasi dan merefleksi gagasan dan pandangan berdasarkan kaidah logika berpikir dari membaca berbagai tipe teks di media cetak dan elektronik. Peserta didik mampu mengapresiasi berbagai tipe teks. Peserta didik mampu mengaitkan isi teks dengan hal lain di luar teks.
Berbicara dan MempresentasikanPeserta didik mampu menyajikan gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan dan kreativitas dalam berbahasa dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara secara logis, sistematis, kritis, dan kreatif. Peserta didik mampu menyajikan karya sastra secara kreatif dan menarik. Peserta didik mampu mengkreasi teks sesuai dengan norma kesopanan dan budaya Indonesia. Peserta didik mampu
ElemenCapaian Pembelajaran
 menyajikan dan mempertahankan hasil penelitian, serta menyimpulkan masukan dari mitra diskusi.
MenulisPeserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, pengetahuan metakognisi untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif. Peserta didik mampu menulis berbagai jenis karya sastra. Peserta didik mampu menulis teks refleksi diri. Peserta didik mampu menulis hasil penelitian, teks fungsional dunia kerja, dan pengembangan studi lanjut. Peserta didik mampu menerbitkan tulisan hasil karyanya di media cetak, elektronik, dan/atau digital.
  1. CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA TINGKAT LANJUT
    1. Rasional

Mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah disiplin ilmu yang mengembangkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi secara kritis, kreatif, dan komunikatif baik lisan maupun tertulis dalam berbagai konteks kehidupan. Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut adalah salah satu mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran pilihan di Kelas XI dan XII (SMA/MA/Program Paket C) bagi peserta didik yang berminat untuk mempelajari bahasa Indonesia secara lebih komprehensif dan terfokus. Mata pelajaran pilihan ini diharapkan membantu peserta didik agar berhasil mencapai kemampuan akademik yang ditargetkan dan mengaplikasikan keterampilan berbahasa dalam berbagai tujuan dan konteks kehidupan.

Kemampuan berbahasa, bersastra, dan berpikir merupakan fondasi dari kemampuan literasi. Semua bidang kajian, bidang kehidupan, dan tujuan-tujuan sosial menggunakan kemampuan literasi. Literasi menjadi kemampuan dan praktik sosial yang digunakan untuk bekerja dan belajar sepanjang hayat. Dengan demikian, pembelajaran bahasa Indonesia merupakan pembelajaran yang menguatkan kemampuan literasi dan praktik sosial untuk berbagai tujuan berkomunikasi dalam konteks sosial budaya Indonesia.

——————-

Baca Juga

——————-

Pendekatan utama yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah pedagogi genre. Pendekatan ini memiliki empat tahapan, yaitu penjelasan (explaining, building the context), pemodelan (modelling), pembimbingan (joint construction), dan pemandirian (independent construction). Di samping pedagogi genre, pembelajaran bahasa Indonesia dapat dikembangkan dengan pendekatan lain sesuai dengan pencapaian pembelajaran tertentu. Rasional sebagaimana diuraikan di atas diilustrasikan pada gambar di bawah ini.

Pembinaan dan pengembangan kemampuan berbahasa Indonesia bermaksud membentuk peserta didik yang memiliki karakter sesuai profil pelajar Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia; bernalar kritis; mandiri; kreatif; bergotong royong; dan berkebinekaan global.

  • Tujuan

Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut bertujuan untuk membantu peserta didik mengembangkan:

  1. akhlak mulia dengan menggunakan bahasa Indonesia secara santun;
    1. kemampuan berkomunikasi secara efektif;
    1. sikap pengutamaan dan penghargaan terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara Republik Indonesia;
    1. kemampuan berbahasa dengan berbagai teks multimodal (lisan, tulis, visual, audio, audiovisual) untuk berbagai tujuan dan konteks;
    1. kemampuan literasi dan praktik sosial (berbahasa, bersastra, dan bernalar kritis-kreatif) dalam konteks sosial, akademik, dan dunia kerja;
    1. pemahaman tentang kaidah tata bahasa, kosakata, sastra, dan budaya Indonesia;
    1. kepercayaan diri untuk berekspresi sebagai individu yang cakap, mandiri, bergotong royong, dan bertanggung jawab;
    1. kesadaran dan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan alam, sosial, dan budaya;
    1. kepedulian untuk berkontribusi sebagai warga Indonesia dan dunia yang demokratis dan berkeadilan; dan
    1. apresiasi terhadap sastra Indonesia dan dunia dan kepedulian untuk berkontribusi positif dalam bidang bahasa dan sastra sebagai warga Indonesia.
  • Karakteristik

Mata pelajaran Bahasa Indonesia membentuk keterampilan berbahasa reseptif (menyimak, membaca dan memirsa) dan keterampilan berbahasa produktif (berbicara dan mempresentasikan, serta menulis). Kompetensi berbahasa ini berdasar pada tiga hal yang saling berhubungan dan saling mendukung untuk mengembangkan kompetensi peserta didik, yaitu bahasa (mengembangkan kompetensi kebahasaan), sastra (kemampuan   memahami,   mengapresiasi,   menanggapi,

menganalisis, dan mencipta karya sastra); dan berpikir (kritis, kreatif, dan imajinatif).

Kemampuan reseptif dan produktif dikembangkan saling berkaitan. Keterkaitan ini dikembangkan dalam proses pembelajaran dengan gambaran sebagai berikut: (1) peserta didik perlu dilibatkan dalam interaksi verbal (percakapan dan diskusi) yang didasarkan pada pemahamannya tentang teks, mengapresiasi estetika teks dan nilai budayanya, serta proses mencipta teks; (2) peserta didik juga perlu diberi kesempatan untuk membaca teks dalam beragam format atau yang dikenal dengan teks multimodal (teks tertulis, teks audio, teks audiovisual, teks digital, dan teks kinestetik) serta beragam konten dan genre; dan (3) peserta didik memiliki pengetahuan tentang tata bahasa bahasa Indonesia dengan baik dan benar serta cara penggunaannya yang efektif untuk mendukung kompetensi berbahasa.

Mata pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan pendekatan berbasis genre melalui pemanfaatan beragam tipe teks dan teks multimodal (lisan, tulis, visual, audio, audiovisual). Pendekatan pembelajaran menggunakan pedagogi genre, yaitu:

  1. penjelasan (explaining, building the context), guru menyampaikan tujuan dan konteks genre agar peserta didik dapat mengaitkan genre tersebut dengan kehidupan sehari- hari;
    1. pemodelan (modeling), guru memodelkan cara menganalisis dan menanggapi sampel teks genre terkait;
    1. pembimbingan (joint construction), peserta didik berlatih mengenali fungsi dan menganalisis teks dengan bimbingan guru; dan
    1. pemandirian      (independent            construction),    peserta                   didik mengonstruksi teks secara mandiri dalam pengawasan guru. Pendekatan pembelajaran ini disertai dengan kegiatan yang mendorong peserta didik  untuk  berpikir  kritis, kreatif,  dan

imajinatif dalam proses pembelajaran.

Elemen dan deskripsi elemen mata pelajaran Bahasa Indonesia tingkat lanjut adalah sebagai berikut.

ElemenDeskripsi
MenyimakKemampuan peserta didik menerima, memahami informasi yang didengar, dan menyiapkan tanggapan secara relevan untuk memberikan apresiasi kepada mitra tutur. Proses yang terjadi dalam menyimak mencakup kegiatan seperti mendengarkan, mengidentifikasi, memahami, menginterpretasi tuturan bahasa, memaknainya, dan/atau menyiapkan tanggapan terhadap mitra tutur. Komponen-komponen yang dapat dikembangkan dalam menyimak di antaranya kepekaan terhadap bunyi bahasa, sistem isyarat, kosakata, struktur bahasa (tata bahasa), makna, dan metakognisi.
Membaca dan MemirsaMembaca merupakan kemampuan peserta didik untuk memahami, memaknai, menginterpretasi, dan merefleksi teks sesuai tujuan dan kepentingannya untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan potensi. Memirsa merupakan kemampuan untuk memahami, memaknai, menginterpretasi, dan merefleksi sajian visual dan/atau audiovisual sesuai tujuan dan kepentingannya untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan potensi peserta didik. Komponen-komponen yang dapat dikembangkan dalam membaca dan memirsa di antaranya kepekaan terhadap fonem, huruf, sistem isyarat, kosakata, struktur bahasa (tata bahasa), makna, dan metakognisi.
ElemenDeskripsi
Berbicara dan Mempresentasi kanBerbicara merupakan kemampuan menyampaikan gagasan, tanggapan, dan perasaan dalam bentuk lisan. Mempresentasikan merupakan kemampuan memaparkan gagasan atau tanggapan secara fasih, akurat, bertanggung jawab, dan/atau menyampaikan perasaan sesuai konteks dengan cara yang komunikatif melalui beragam media (visual, digital, audio, dan audiovisual). Komponen- komponen yang dapat dikembangkan dalam berbicara dan mempresentasikan di antaranya kepekaan terhadap bunyi bahasa, sistem isyarat, kosakata, struktur bahasa (tata bahasa), makna, dan metakognisi.
MenulisKemampuan menyampaikan gagasan, tanggapan, dan perasaan dalam bentuk tulis secara fasih, akurat, bertanggung jawab, dan sesuai konteks. Komponen- komponen yang dapat dikembangkan dalam menulis di antaranya menerapkan penggunaan ejaan, kata, kalimat, dan paragraf, struktur bahasa (tata bahasa), makna, dan metakognisi dalam beragam tipe teks.
  • Capaian Pembelajaran

Fase F (Umumnya untuk Kelas XI dan XII SMA/MA/Program Paket C)

Pada akhir Fase F, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan dan konteks sosial, akademis, serta dunia kerja. Peserta didik mampu memahami dan mengevaluasi berbagai tipe teks tentang topik

yang beragam. Peserta didik mampu mengkreasi gagasan dan pendapat untuk berbagai tujuan. Peserta didik mampu menulis berbagai teks untuk merefleksi dan mengaktualisasi diri untuk berkarya dengan mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia melalui teks multimodal. Peserta didik mampu mengapresiasi sastra Indonesia dan dunia serta mengembangkan kreativitas.

Capaian Pembelajaran setiap elemen mata pelajaran Bahasa Indonesia tingkat lanjut adalah sebagai berikut.

ElemenCapaian Pembelajaran
MenyimakPeserta didik mampu mengapresiasi teks sastra Indonesia dan teks sastra dunia yang disimak. Peserta didik mampu mengevaluasi berbagai teks yang digunakan dalam konteks sosial, akademis, dan dunia kerja.
Membaca dan MemirsaPeserta didik mampu mengapresiasi teks sastra Indonesia dan dunia yang dibaca dan dipirsa. Peserta didik mampu mengevaluasi berbagai teks yang digunakan dalam konteks sosial, akademis, dan dunia kerja. Peserta didik mampu mengevaluasi berbagai teks cetak dan digital yang dibaca dan dipirsa.
Berbicara dan MempresentasikanPeserta didik mampu berbicara dan mempresentasikan teks sastra Indonesia dan dunia dalam bentuk digital atau pertunjukan. Peserta didik mampu berbicara dan mempresentasikan berbagai teks dalam konteks sosial,
ElemenCapaian Pembelajaran
 akademik, dan dunia kerja secara lisan dalam berbagai media.
MenulisPeserta didik mampu memodifikasi/mendekonstruksi teks sastra Indonesia dan dunia ke dalam bentuk multimedia lisan/cetak atau digital. Peserta didik mampu menulis berbagai tipe teks dalam konteks sosial, akademik, dan dunia kerja. Peserta didik mampu menerbitkan hasil tulisan baik di media cetak maupun digital.

Leave a Reply